PKS Tunjuk Kader untuk Hadapi Pilkada Kuningan 2024
Kuningan - Raihan tujuh kursi DPRD Kabupaten Kuningan untuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meyakinkan partai berlambang bulan sabit-padi tersebut mengusung salah satu kader terbaiknya maju sebagai Calon Bupati Kuningan pada Pilkada mendatang. Adalah Dr Alfan Syafi'i, tokoh akademisi sekaligus pendiri Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Husnul Khotimah Kuningan ditugaskan mengemban tugas partai tersebut.
Ketua DPD PKS Kuningan Dwi Basuni Natsir mengatakan, saat ini partainya tengah berkonsentrasi menyusun strategi meloloskan kadernya menjadi pemenang pada Pilkada nanti. Termasuk salah salah satunya menjalin komunikasi dengan partai lain untuk koalisi. "DPP PKS telah memutuskan calon bupati Kuningan dari PKS adalah Dr Alfan. Tugas kami sekarang membantu perjodohan dengan kandidat lain dan juga koalisi dengan partai lain," ungkap Dwi kepada detikJabar, Senin (22/7/2024).
Dwi mengatakan, safari politik telah banyak dilakukan pengurus partai bersama Dr Alfan dengan partai politik lain. Pasalnya, perolehan tujuh kursi DPRD untuk PKS belum memenuhi syarat mendapatkan tiket pendaftaran calon Kepala Daerah. Sehingga, koalisi dengan partai lain merupakan syarat mutlak yang harus dilakukan untuk mendapatkan 20 persen kursi DPRD atau 10 kursi anggota legislatif untuk bisa maju di Pilkada Kuningan.
"Semua partai berpeluang untuk berkoalisi dengan PKS. Berdasarkan perhitungan pun, semua partai di Kuningan tidak ada yang punya tiket sendiri mengusung satu paket calon bupati-wakil bupatinya sendiri, sehingga semuanya harus berkomunikasi dan bekerja sama berkoalisi dengan partai lain. Dan itu sedang kita lakukan," ungkap Dwi.
Terkait isu kemungkinan koalisi dengan partai penguasa yakni PDIP, Dwi mengatakan, hal tersebut bisa saja terjadi. Bahkan, Dwi mengatakan, koalisi Merah (PDIP) dan Putih (PKS) adalah hal yang tidak mustahil bahkan sudah pernah terjadi di kabupaten lain.
"Salah satunya di Kota Bogor, salah satu yang pernah jadi Wakil Wali Kota Bogor adalah Pak Achmad Ru'yat pernah punya pengalaman (koalisi) dengan PDIP. Selain di Bogor juga banyak di daerah lain, termasuk Pare-pare salah satu yang pernah terjalin koalisi dengan PDIP," ungkapnya.
Terkait sosok Dr Alfan, menurut Dwi, dianggap layak untuk memimpin Kabupaten Kuningan berikutnya. Latar belakang Dr Alfan sebagai seorang tokoh pendidikan dan ulama diyakini sanggup membawa perubahan untuk Kabupaten Kuningan ke depan lebih baik.
"Beliau adalah seorang pendidik di Ponpes Husnul Khotimah, pendiri STIS HK dan pendiri lembaga pendidikan Ar Ruhama di Caracas. Beliau juga seorang ulama dan pekerja keras yang mempunyai pengalaman luas dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan Kuningan menjadikannya pemimpin yang ideal," pungkas Dwi.
Baca artikel detikjabar, "PKS Tunjuk Kader untuk Hadapi Pilkada Kuningan 2024" selengkapnya https://www.detik.com/jabar/cirebon-raya/d-7450916/pks-tunjuk-kader-untuk-hadapi-pilkada-kuningan-2024.
Any Saptarini,SH.MSi
Ketua DPD PKS Kuningan Dwi Basuni Natsir mengatakan, saat ini partainya tengah berkonsentrasi menyusun strategi meloloskan kadernya menjadi pemenang pada Pilkada nanti. Termasuk salah salah satunya menjalin komunikasi dengan partai lain untuk koalisi. "DPP PKS telah memutuskan calon bupati Kuningan dari PKS adalah Dr Alfan. Tugas kami sekarang membantu perjodohan dengan kandidat lain dan juga koalisi dengan partai lain," ungkap Dwi kepada detikJabar, Senin (22/7/2024).
Dwi mengatakan, safari politik telah banyak dilakukan pengurus partai bersama Dr Alfan dengan partai politik lain. Pasalnya, perolehan tujuh kursi DPRD untuk PKS belum memenuhi syarat mendapatkan tiket pendaftaran calon Kepala Daerah. Sehingga, koalisi dengan partai lain merupakan syarat mutlak yang harus dilakukan untuk mendapatkan 20 persen kursi DPRD atau 10 kursi anggota legislatif untuk bisa maju di Pilkada Kuningan.
"Semua partai berpeluang untuk berkoalisi dengan PKS. Berdasarkan perhitungan pun, semua partai di Kuningan tidak ada yang punya tiket sendiri mengusung satu paket calon bupati-wakil bupatinya sendiri, sehingga semuanya harus berkomunikasi dan bekerja sama berkoalisi dengan partai lain. Dan itu sedang kita lakukan," ungkap Dwi.
Terkait isu kemungkinan koalisi dengan partai penguasa yakni PDIP, Dwi mengatakan, hal tersebut bisa saja terjadi. Bahkan, Dwi mengatakan, koalisi Merah (PDIP) dan Putih (PKS) adalah hal yang tidak mustahil bahkan sudah pernah terjadi di kabupaten lain.
"Salah satunya di Kota Bogor, salah satu yang pernah jadi Wakil Wali Kota Bogor adalah Pak Achmad Ru'yat pernah punya pengalaman (koalisi) dengan PDIP. Selain di Bogor juga banyak di daerah lain, termasuk Pare-pare salah satu yang pernah terjalin koalisi dengan PDIP," ungkapnya.
Terkait sosok Dr Alfan, menurut Dwi, dianggap layak untuk memimpin Kabupaten Kuningan berikutnya. Latar belakang Dr Alfan sebagai seorang tokoh pendidikan dan ulama diyakini sanggup membawa perubahan untuk Kabupaten Kuningan ke depan lebih baik.
"Beliau adalah seorang pendidik di Ponpes Husnul Khotimah, pendiri STIS HK dan pendiri lembaga pendidikan Ar Ruhama di Caracas. Beliau juga seorang ulama dan pekerja keras yang mempunyai pengalaman luas dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan Kuningan menjadikannya pemimpin yang ideal," pungkas Dwi.
Baca artikel detikjabar, "PKS Tunjuk Kader untuk Hadapi Pilkada Kuningan 2024" selengkapnya https://www.detik.com/jabar/cirebon-raya/d-7450916/pks-tunjuk-kader-untuk-hadapi-pilkada-kuningan-2024.